Masih Ada Pelaku Usaha Makanan Yang Gunakan Bahan Berbahaya

SWARAJAMBI.ID, JAMBI --  Ternyata masih ada pelaku usaha yang menggunakan bahan berbahaya untuk makanan. Hal itu dibuktikan dari sampel makanan yang diuji  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jambi terhadap  3.000 sampel makanan.

"Dari hasil temuan itu, kami sudah melakukan pembinaan kepada Industri Rumah Tangga (industri kecil), agar tidak menambahkan lagi bahan berbahaya kedalam makanan," ujar Koordinator Kelompok Fungsi Infokom, BPOM Jambi, Marhamah usai Rapat Advokasi Iintas Sektor Desa Pangan Aman, Pasar Aman, dari Bahan Berbahaya dan Pangan Jajanan Sekolah di Kota Jambi, baru-baru ini.

Selain pada industri rumah tangga, pihaknya juga melakukan sampling bahan sayuran dan makanan lainnya yang dijual di pasar tradisional. Tahun lalu, pihaknya menemukan satu jenis minuman berbahan pewarna tekstil. 

"Ada kita temukan cendol yang berwarna merah itu, ternyata masih menggunakan pewarna tekstil. Itu juga sudah kita kasih pembinaan, dan akhir tahun kemarin kita uji lagi itu sudah aman. Kalau sayuran tidak ada kita temukan," katanya.

Dia mengimbau, agar masyarakat bisa memilih makanan yang aman dikonsumsi. Termasuk juga siswa-siswa di sekolah.

"Makanya ini nanti melalui program Desa Pangan Aman, Pasar Aman, dan Pangan Jajanan Sekolah, aman dari Bahan Berbahaya akan kita edukasi siswanya agar bisa menentukan dan memilih makanan yang sehat dan aman dikonsumsi," katanya.

Kata dia, berdasarkan beberapa sampel yang diuji, jajanan yang dijual di luar lingkungan sekolah sudah relatif aman.

"Masih ada satu, dua, yang kita temukan. Seperti cendol warna merah tadi. Angkanya kecil sekali, Insya Allah Kota Jambi aman dari makanan berbahan berbahaya," katanya.

Marhamah mengatakan, tahun 2022 ini pihaknya fokus pada intervensi aman pangan di daerah Sungai Penuh dan Kota Jambi. "Program ini merupakan kegiatan BPOM terkait keamanan pangan. Lokusnya akan kami tetapkan. Kelurahan, pasar, dan sekolah mana yang akan ditetapkan sebagai contoh. Semuanya akan menjadi percontohan bagi yang lainnya. Nanti akan ada kader-kader yang siap melakukan pengawasan secara penuh," katanya.(*/sj)