Dampak Seismik PT Repsol, Warga Sepintun Minta Ganti Kerugian Tanaman Jernang Sesuai Perbup

SWARAJAMBI.ID, SAROLANGUN -- Survei seismik PT Repsol diduga membuat tanaman jernang milik warga di Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, mati. Pasalnya, pengecekan titik minyak yang dilakukan PT Repsol tersebut di sekitar kebun jernang milik warga. 

Warga yang merasa dirugikan terhadap aktivitas seismik PT Repsol itu  meminta ganti kerugian.

Salah satu warga Sepintun Eet Hudori mengatakan pemilik tanaman Jernang di desanya

yang terdampak sudah menyampaikan komplain. Namun informasinya ganti kerugiannya adalah Rp 60 ribu per tanaman jernang.

Padahal jernang merupakan tanaman yang potensinya menjanjikan. Juga memiliki peran sangat besar bagi masyarakat adat Orang Rimba.  

"Kompensasi yang diberikan pada masyarakat tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Sarolangun. Dalam Perbup Nomor 130/0221/PEM/2021 ketentuan pembayaran kompensasinya jelas, kalau cuma Rp 60 ribu petani jernang yang rugi," katanya, Rabu (9/2/2022).

Di dalam Perbup tersebut, tanaman yang sudah berumur 5 tahun ke atas yakni dapat dihargai Rp 350 ribu per tanaman jernang. 

"Artinya pihak perusahaaan telah melanggar Perbup yang sudah jelas itu menjadi acuan pihak perusahaan dalam memberikan kompensasi pada petani jernang," ujarnya

Menurutnya, tindakan perusahaan ini sudah melanggar aturan. Dirinya meminta pada pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan dengan tidak diindahkannya Perbup tersebut.

"Stakeholder terkait harus tegas terhadap perusahan, kalau seperti ini masyarakat sangat dirugikan," ucapnya

Ia menambahkan, tanaman jernang merupakan komoditas yang cukup menjanjikan bagi masyarakat Desa Sepintun. Tanaman jernang termasuk komoditas yang bernilai cukup tinggi.

"Masyarakat sangat terbantu secara ekonomi dengan adanya tanaman jernang ini, kalau perusahaan tidak patuh dengan Perbup untuk apa Perbup itu dibuat," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sepintun, Ibrahim belum bisa memberikan pernyataan terkait dengan ganti rugi yang dialami warganya.(*/sj)