23 September, Kota Kualatungkal Jalani Pengetatan Mobilitas Masyarakat

SWARAJAMBI.ID, JAMBI – Mulai 23 September mendatang, Kota Kualatungkal, Kabupaten Tanjab Barat, menjalani pengetatan mobilitas masyarakat. Hal ini untuk  mensukseskan Musabaqah Tilawatil Quran ke-50 Tingkat Provinsi Jambi dan menghindari kerumunan masyarakat.

"Mulai 23 September, masyarakat tidak boleh masuk Kualatungkal, kecuali menunjukkan kartu vaksin dan rapid antigen. Kemudian pelabuhan yang jadi mobilitas di pesisir dengan tujuan Tungkal-Batam ditutup untuk memudahkan pengetatan," kata Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat saat rapat persiapan pelaksanaan MTQ di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (8/9).

“Tapi dua pelabuhan yang lain tetap dibuka. Sebab orang yang berasal dari Sabak membeli sembako di sana," sambungnya.

Teknis saat kegiatan, pada pelaksanaannya nanti tak ada seremoni pembukaan. Langsung pelantikan dewan hakim. MTQ yang biasanya dibuka malam hari, nanti dibuka pukul 08.00, untuk menghindari mobilitas dan menghindari kerumunan. Anwar Sadat juga mengatakan, persamalahan saat ini adalah air. “Tanjab barat masih mengandalkan air hujan," tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, pelaksanaan MTQ kali ini panitia harus menyiapkan live streaming, atau virtual. Ini untuk meminimalisir kerumunan. “Karena situasi pandemi Covid-19,” kata Haris.

Dalam rapat tersebut disebutkan, penonton akan dibatasi, kemudian setiap peserta hanya boleh membawa dua orang official. Haris melanjutkan, protokol kesehatan sendiri harus dilakukan dengan baik. Ini merupakan rapat kedua kalinya. 

Dia berharap, semua orang yang masuk ke Tanjab Barat atau peserta harus sudah divaksin. “Saat masuk ke Tanjab Barat akan kita swab, sehingga kita bisa mendeteksi dini keberadaan Covid-19,” sebutnya.

Pelaksanaan pun dilakukan pada siang hari saja. Dalam kesempatan itu, Haris mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini tak menghalangi untuk membuat acara. “Pandemi ini kan membudayakan hidup sehat. Dengan menerapkan prokes, tidak serta merta pandemi ini kita bisa gagal melakukan syiar Islam, tidak. Ketika pemerintah sudah bisa menyelenggaran PON di Papua, artinya ini sudah membiasakan hidup sehat,” jelansya.

Untuk diketahui, MTQ kali ini akan digelar 30 September sampai 7 Oktober mendatang. Haris meminta Bupati Tanjab Barat, kegiatan ini harus menerapkan prokes ketat, dan mendapat izin dari satgas Covid.

Seluruh peserta harus terlebih dahulu di tes PCR dan antigen, di setiap lokasi harus ada tenaga kesehatan, pawai dan bazar ditiadakan. Untuk kontingen kabupaten kota harus membawa ambulance sendiri.(*/sj)