BB KSDA Riau Melihat Adanya Kejanggalan Atas Tewasnya Remaja Teluk Lanus Yang Diduga Diterkam Harimau

SWARAJAMBI.ID -- Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BB KSDA) Provinsi Riau melihat adanya kejanggalan terhadap tewasnya remaja 16 tahun di Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Yang dilaporkan tewas lantaran diduga diterkam oleh  Harimau Sumatera.

Berkaca pada kasus di Pelangiran, Indragiri Hilir, Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau M Mahfud mengatakan kasus di Teluk Lanus ini berbeda. Dia menyebut meski ada bagian tubuh korban yang hilang, namun ada kejanggalan yaitu tidak ditemukannya darah yang menggenang.

"Kalau dari pengalaman, dan setahu kami mengamati itu, harimau itu akan memakan mangsanya apabila mereka sudah dalam kondisi mati," katanya.

Dia menuturkan dengan memberi contoh mangsa Harimau yang berupa babi dan rusa. Harimau tersebut biasanya akan memakan mangsa ketika kondisinya sudah mati.

Mahfud mengatakan ketika mangsa itu benar-benar mati dan mulai dimakan oleh Harimau yang merupakan predator. Mangsanya tidak akan mengeluarkan darah lagi.

Adanya kejanggalan serta dugaan dalam kematian remaja tersebut, Mahfud menyebut pihaknya sudah meminta Kepolisian Resor Siak melakukan olah tempat kejadian.

Kejanggalan lainnya yakni tidak ada satupun masyarakat di Teluk Lanus, yang menemukan jejak harimau. Begitu juga tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar lokasi kejadian.

"Ini masih menunggu informasi dari petugas kami yang ke lokasi, belum update apakah ada ditemukan jejak harimau," tandas Mahfud.

Mahfud juga mempertanyakan terkait harimau yang memakan bagian kelamin dan kepala korban. Pasalnya itu bukanlah perilaku harimau apalagi bekas luka di kelamin itu juga seperti sayatan rapi.

"Kalau itu disobek harimau, bentuknya akan tidak beraturan. Kalau kita digigit pasti bentuknya tidak akan beraturan, kalau di paha bagian bawah memang ada bekas seperti tusukan. Apakah itu tusukan harimau? Tentu akan merobek memanjang, akan ada luka sobek, tapi kok ini tidak beraturan. Kalau (bekas) kuku mestinya sebaris," ujar Mahfud.

Kemudian Mahfud juga mempertanyakan sikap keluarga korban yang begitu cepat mengambil keputusan untuk membawa korban ke kampung halaman untuk dikebumikan dengan tidak menunggu visum agar mengetahui persis penyebab kematiannya.

Sebelumnya dilaporkan seorang anak lelaki berinisial MAN (16), tewas diterkam harimau, di depan Camp PT Unisraya, Minggu (29/8) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Kondisinya mengenaskan dengan kepala dan alat kelaminnya sudah tidak ada lagi.(*/sj)





Sumber: pikiranrakyat