dr Imat Rahmatillah Angkat Bicara Terkait Video Viral Pelayanan Puskesmas Kebun Kopi Yang Dipimpinnya

SWARAJAMBI.ID, JAMBI – Kepala Puskesmas Kebun Kopi, dr Imat Rahmatillah merespons viralnya video pelayanan Puskesmas Kebun Kopi yang tidak mengenakkan beberapa hari ini.

Dalam keterangannya Imat Rahmatillah  sangat menyayangkan hal tersebut bisa viral. Sebab pihaknya memang tidak ada melakukan penolakan terhadap keluarga pasien yang ingin berobat sebagaimana cerita yang tersebar. "Bisa jadi miss komunikasi. Dan kami tidak pernah menolak yang ingin berobat," katanya, Kamis (30/9/2021).

Keluarga pasien tersebut, merupakan peserta tetap yang kerap berobat di Puskesmas Kebun Kopi. Saat itu orang tua pasien datang sekira pukul 11.45 WIB membawa anak dengan tujuan untuk cabut gigi.

"Setibanya di puskesmas kondisi alat-alat kesehatan khusus sudah dimatikan untuk dirapikan. Termasuk penggunaan APD di poli gigi sudah dilepas. Karena mendekati waktu jam istirahat," jelas Imat Rahmatillah.

“Memang dimatikan untuk dibersihkan. Dokter di Poli Gigi juga sudah saya tanyakan, jawabannya orang tua  pasien sepakat keesokan harinya mau datang untuk mencabut gigi. Sebab, alatnya membutuhkan waktu yang lama untuk diaktifkan (hidupkan,red) dan perlu disterilisasikan. Termasuk penggunaan APD, karena poli gigi cukup rentan terpapar. Makanya dianjurkan untuk datang keesokan harinya, dan kondisi sang anak tidak dalam emergency,” bebernya.

Namun, Imat Rahmatillah mengaku bingung dengan informasi yang berkembang dan viral belakangan ini. Mengenai informasi pada bagian frontline atau pendaftaran yang disebut-sebut asyik bermain hape. Padahal petugas tersebut sedang menerima telepon dari Dinkes Kota Jambi mengenai pelaksanaan fogging kemarin.

“Itu telpon masih dalam situasi kedinasan. Sehingga tidak bisa ditinggalkan,” sebutnya.

Mengenai jam pelayanan, baik di bagian pendaftaran sebutnya juga ada miss komunikasi. Sehingga tidak mengetahui kondisi yang ada di dalam poli gigi. Sedangkan informasi mengenai dokter atau perawat di poli gigi yang diisukan juga asyik bermain hape, ia tak mau berkomentar banyak.

“Intinya ke depan, tenaga kesehatan lebih peduli lagi dengan pasien. Lebih care aja dengan pasien, sehingga pasien tidak merasa di nomor duakan. Namun dengan kejadian ini juga saya sayangkan, ada baiknya kemarin jika memang ada yang masih mengganjal di hati pasien maka selesaikan lah saat itu juga,” tukasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana ketika ditanya mengenai hal ini belum mau berkomentar banyak. Ia  akan mengecek terlebih dahulu kebenarannya.

“Apabila benar, tentu akan ada tindakan. Mulai dari teguran sampai dengan sanksi sesuai pelanggarannya. Jam pelayanan sesuai regulasi, semua Puskesmas sama. Jika tutup lebih awal melanggar, tapi akan kami cek dahulu. Karenakan apa yang dilaporkan belum tentu terjadi di lapangan, intinya kita harus kroschek dahulu,” katanya.(*/sj)