Dua Bersaudara Saling Serang Hingga Keduanya Tewas Mengenaskan

SWARAJAMBI.ID, MUARABUNGO – Duel maut hingga menyebabkan kematian menggemparkan warga Limbur Lubukmengkuang, Kabupaten Bungo, Rabu (8/9/2021) malam.  Mirisnya, pelaku duel  maut tersebut masih satu keluarga yang berasal dari Nias, Provinsi Sumatera Utara. Akibat duel tersebut keduanya pun tewas dengan kondisi  mengenaskan. Banyak luka tusuk dan luka sayat senjata tajam pada tubuh keduanya. 

"Totonafo Ndraha ada luka tusuk di rusuk kanan dan dada kiri. Sedangkan Fehusi Ndraha alami luka tusuk di perut," ujar Kapolsek Limburlubuk Mengkuang, Ipda Usaha Sitepu, Kamis (9/9/2021).

"Keduanya tewas ditempat, sudah  terbujur kaku. Kondisi pondok juga berantakkan,” sambungnya.

Ipda Sitepu mengaku belum mengetahui pemicu yang menyebabkan keduanya melakukan duel maut itu. Padahal, keduanya tinggal bersama di pondok kebun milik Efendi, warga Desa Limbur, di Talang Palembanglama, Dusun Rantautipu, Kecamatan Limbur Lubukmengkuang. 

"Status keduanya, masih terikat keluarga. Karena saudara sepupu," kata Ipda Sitepu.

Dia mengatakan pihak keluarga keduanya sepakat  untuk tidak dilakukan autopsi. Mereka juga tidak ingin melanjutkan   ke ranah hukum. 

"Kesepakatan keluarga seperti itu. Ya, itu tadi keduanya masih ada hubungan keluarga," jelasnya.

Dari TKP,  polisi menemukan barang bukti, 21 daun sirih, satu gelas bekas kopi, dua botol plastik berisi obat, satu pisau ukuran 10 cm dengang gagang bewarna hijau, satu gelas plastik berisi air liur, satu botol plastik berisi minyak tanah, satu kaos oblong warna putih dengan noda darah.

Sebelum terjadinya duel maut, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pada Selasa (7/9/2021) pukul 19.30 WIB,  Totonafo Ndraha bersama Fehusi Ndraha, Kipli (40), Ododogo (24), Yamonahan Ndraha (40) dan Carles (22) berkumpul di pondok yang dimaksud. Saat itu, mereka berbincang tentang lokasi pemancingan. Tidak lama kemudian, Odo pergi tidur di lantai dua pondok. Fehusi Ndraha menyusul Odo. Sedangkan Totonafo Ndraha, Kipli, Yamonahan Ndraha dan Carles berada di lantai dasar.

Beberapa saat kemudian, lampu mati. Kemudian Fehusi Ndraha turun menanyakan sirih ke Totonafo Ndraha. Tanpa alasan pasti, tiba-tiba Totonafo Ndraha langsung menikam Fehusi Ndraha menggunakan pisau yang sudah disiapkan. Mengetahui itu, Ododogo, Yamonahan Ndraha, Kipli dan Carles melarikan diri. Sebelumnya, Kipli sempat terkena sabetan pisau mereka dan harus dilarikan ke rumah sakit.(*/sj)