India Siap Hadapi Gelombang Covid-19 Ketiga

SWARAJAMBI.ID -- India saat ini menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 dengan adanya musim perayaan pada September-November. Ranjang perawatan telah ditambah dan rumah sakit tengah bekerja untuk memastikan pasokan oksigen mencukupi.

Seperti RS Sir Ganga Ram di New Delhi, kini sedang meningkatkan kapasitas penyimpanan oksigen hingga 50 persen. Mereka juga membuat jaringan pipa gas sepanjang satu km ke IGD COVID dan memasang peralatan untuk menjaga aliran oksigen tetap tinggi.

India juga telah memesan mesin pembangkit oksigen, yang umumnya buatan Eropa dan memerlukan waktu berbulan-bulan sebelum sampai di negara itu, mengingat tingginya permintaan global.

"Mengingat kemungkinan munculnya mutasi virus corona, dengan tingkat penularan dan kekebalan yang lebih tinggi, rumah sakit terus bersiap menghadapi yang terburuk," kata Satendra Katoch, direktur medis Ganga Ram.

Namun rumah sakit swasta yang ramai itu mengatakan mereka tak punya ruang untuk menambah ranjang. Selama gelombang kedua wabah, Ganga Ram menambah kapasitas hingga hampir 50 persen menjadi sekitar 600 tempat tidur. Tapi tetap saja, sekitar 500 pasien per hari harus antre untuk dirawat, kata dokter Varun Prakash yang memimpin "ruang komando perang" selama krisis saat itu.

Secara nasional, India telah menambah lebih banyak ranjang rumah sakit dalam beberapa bulan terakhir dan mengimpor lebih dari 100 penampung oksigen sehingga jumlahnya mencapai 1.250 unit.

Perusahaan seperti Linde berencana menaikkan total produksi oksigen medis India sebanyak 50 persen menjadi 15.000 ton per hari.

Linde mengatakan mereka telah mengamankan 60 dari 80 kontainer kriogenik (penyimpan oksigen sangat dingin) dari kantor mereka di luar negeri untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

"Distribusi infrastruktur dan logistik anjlok selama gelombang kedua," kata kepala Linde Asia Selatan Moloy Banarjee.

Pemerintah federal telah menyetujui pemasangan sekitar 1.600 pembangkit oksigen di rumah-rumah sakit, meskipun kurang dari 300 yang telah terpasang hingga awal bulan lalu karena proses impor memerlukan waktu.

Hampir semua negara bagian menyiapkan bangsal khusus anak setelah para ahli memperingatkan anak-anak yang belum divaksin menjadi rentan terhadap mutasi virus baru. Negara bagian seperti Madya Pradesh tengah menambah cadangan obat anti virus seperti Remdesivir.

Survei pemerintah memperkirakan sebanyak dua pertiga warga India sudah memiliki antibodi untuk melawan COVID-19 secara alami, dan 57 persen orang dewasa sudah menerima sedikitnya satu dosis vaksin.

Dengan kondisi itu, para ahli percaya lonjakan infeksi baru akan jauh berkurang dibandingkan gelombang kedua.(*/sj)




Sumber: Antara