Polres Muarojambi Sediakan 1000 Dosis, Pelajar di Jaluko Ikuti Vaksinasi Dosis Pertama

SWARAJAMBI.ID, MUAROJAMBI -- Polres Muarojambi kembali mengadakan vaksin massal untuk percepatan vaksinasi di Kabupaten Muarojambi. Kali ini yang menjadi sasaran adalah pelajar yang berada di Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Kabupaten Muarojambi.

Vaksinasi massal yang dipusatkan di SMP Negeri 1 Muarojambi ini diikuti pelajar SMP Negeri 1 Muarojambi, SMAN 1 Muarojambi, SMAN 11 Muarojambi dan Sekolah Satu Atap yang berada di Pematang Jering.

Mulai pelaksanaan sudah terlihat antusias para pelajar mengikuti vaksinasi tersebut. Sebagai buktinya, mereka rela menunggu giliran  untuk di suntik vaksin. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan berjarak.

Pada vaksinasi ininPolres Muarojambi menyediakan sebanyak 1000 dosis vaksin untuk para pelajar.

Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja, mengatakan untuk kali ini Polres menyasar para pelajar yang ada di Kabupaten Muarojambi. Dengan  sasaran berjumlah seribu pelajar.

“Hari ini untuk vaksinasi pelajar, kita sediakan 1000 dosis vaksin. Tahap pertama para pelajar SMP Negeri Satu yang totalnya mencapai 468 pelajar. Disusul sekolah satu atap di Pematang Jering. Setelah itu pelajar SMA,” kata Kapolres, Kamis (2/9/2021).

Kapolres memberitahukan ada kendala untuk melakukan vaksinasi pada pelajar terutama pelajar SMPN 1 Muarojambi. ada pelajar yang ingin divaksin namun terkendala umur yang belum mencapai 12 tahun.

“Tadi juga ada, pelajar yang ingin divaksin, syaratnya sudah dibawa semuanya tetapi karena kendala umur jadi mereka tidak bisa divaksin. Mereka terpaksa pulang,” jelasnya.

Hal ini dialami pelajar Safa yang duduk di kelas 7 SMPN 1 Muarojambi. Dia mengaku tidak bisa ikut vaksinasi karena belum mencapai umur yang telah ditetapkan. Padahal, dirinya telah menyiapkan semua syarat untuk divaksin.

“Saya pengen disuntik tapi belum bisa. Saya masih 11 tahun, bulan 11 besok baru 12 tahun,” tutupnya. 

Selama vaksinasi berlangsung tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami pelajar. Sebaliknya para pelajar terlihat gembira dengan membawa sertifikat vaksin usai menjalani observasi.(*/sj)