Vaksinasi Covid -19, Begini Reaksi Pelajar Saat Takut Jarum Suntik

SWARAJAMBI.ID, JAMBI -- Sejumlah siswa menangis saat vaksinasi Covid-19. Mereka menangis karena takut suntik sehingga harus dibujuk dan ditenangkan, agar berani menghadapi jarum suntik.

Drama para siswa takut disuntik vaksin itu terlihat pada pekan vaksinasi  Pemkot Jambi di halaman Mako Damkar Kota Jambi, Senin (6/9/2021). 

Sejumlah petugas Satpol PP pun harus menenangkan dan  membujuk para siswa ini terlebih dahulu agar berani disuntik vaksin Covid-19.

"Ayo dek, nanti boleh dipegangi sama ibunya pas divaksin. Cuma kayak digigit semut kok dek. Dak teraso," bujuk petugas Satpol PP.

Setelah ditenangkan, akhirnya para siswa ini bersedia untuk disuntik. Usai disuntik, siswa yang tadinya takut dan menangis langsung merasa lega. Mereka terlihat malu-malu dan tertawa bersama teman-temannya.

Yang benar-benar takut akhirnya tidak  jadi divaksin. “Deg-deg kan aja tadi pas mau disuntik. Dak sakit. Ya, sudah rindu sekolah,” ujar Nadia, pelajar SMPN 7 Kota Jambi.

Sedangkan Sintia, pelajar SMP 17 Kota Jambi, mengaku tak ada pihak yang memaksa dirinya untuk divaksin. “Biar bisa sekolah dan tubuh membaik. Pegal-pegal aja habis disuntik,” katanya.

Pekan vaksinasi memang sengaja digelar Pemkot Jambi untuk mengejar herd immunity. Khususnya bagi kelompok usia 12- tahun ke atas. 

“Kenapa prioritasnya usia 12 keatas? Karena saya sudah keluarkan surat edaran ke PHRI, resto, dan mall. Untuk masuk ke sana nanti harus memperlihatkan bukti vaksin atau melalui aplikasi pelindung diri,” jelas Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.

Sejauh ini memang disebutkan Syarif Fasha, pihaknya masih sebatas sosialisasi dahulu. Syarat ini pun diperkirakan akan dilaksanakan per 1 Oktober mendatang.

Dari data Kemenkes RI, capaian vaksinasi di Kota Jambi untuk dosis pertama sudah mencapai 65 persen dan dosis kedua 40 persen. Sehingga memang perlu dilakukan vaksinasi massal untuk mencapai lebih dari 70 persen.

Di samping itu  vaksinasi  juga menjadi persyaratan untuk digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah di Kota Jambi. “Banyak orang tua siswa yang minta untuk digelar PTM. Inilah yang menjadi syarat untuk digelarnya PTM. Siswa harus divaksin, minimal dosis pertama,” kata dia.

Sementara mengenai masih banyaknya orang tua siswa yang tak setuju anaknya untuk divaksin dengan berbagai alasan, Fasha berharap orang tua siswa berubah pikiran untuk menyetujui anaknya divaksin. “Kalau ada sakit komorbid itu bukan kita yang tentukan. Tapi dokter lah yang menentukannya,” timpalnya.

Rencananya, PTM sendiri akan dilakukan pada minggu ketiga atau keempat September ini. "Bagi siswa yang belum divaksin tetap akan menerima pembelajaran secara daring. Namun, tentu ini tidak optimal. Sesuai arahan pak wali, yang ke sekolah adalah siswa yang sudah divaksin,” kata Kadisdik Kota Jambi, Mulyadi.(*/sj)