Baunya Tidak Ketulungan! Limbah Getah Karet Resahkan Warga

SWARAJAMBI.ID, MUARATEBO -- Pengendara harus waspada melintas di KM 16 Simpang Tepil, Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah. Pasalnya, limbah aktivitas bongkar muat getah karet berwarna hitam pekat mengalir hingga ke tepi jalan.  Baunya tidak ketulungan.
Mbah Samiun (70) mengatakan, setiap hari bongkar muat dilakukan, setiap hari pula dirinya harus menutup hidung atau menahan nafas saat melintas di kawasan tersebut. Bau menyengat sangat menganggu dan terkadang hingga nafasnya sesak.
"Airnya sampai ke jalan, ganggu nian,” tuturnya.
Ia berharap, ada perhatian dari Pemkab Tebo. Dari perbincangan yang dia dengarkan, stopel itu mengirim hasil karet ke Palembang. Paling tidak, kata Samiun ditegur Pemda Tebo. Agar gangguan udara terhadap pengendara, tidak lagi terjadi.
"Ditertibkanlah, biar limbah dan baunya tidak sampai mengalir ke jalan," harapnya.
Hal senada diungkapkan Adriansyah (33), warga Tebo Tengah,  yang merupakan sopir travel Tebo-Jambi. Meskipun pintu ditutup dan AC dinyalakan, bau tetap tercium. Apalagi ketika ada penumpang yang meminta AC dimatikan.
"Baunya itu, dak telap kito, nahan nafas dibuatnyo. Apalagi kalau lagi panas, konsentrasi mengemudi sangàt terganggu," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tebo, Eko Putra menyebutkan, memang belum ada laporan dari masyarakat. Namun dengan konfirmasi dari media, pihaknya akan turun ke lapangan. 
"Kita pastikan dulu, penindakan harus tau duduk masalahnya dulu. Kita akan cek lapangan secepatnya, dalam pekan ini," katanya. (*/sj)