Merah Putih Diganti Bendera PBSI di Piala Thomas, Pemerintah Harusnya Malu

SWARAJAMBI.ID -- Bendera Merah Putih tidak dapat dikibarkan bersamaan dengan kumandang lagu Indonesia Raya di Aarhus, Denmark, Minggu (18/10) malam. Sebagai gantinya, bendera PBSI yang dikibarkan.

Itulah kejadian  luar biasa yang dialami Tim Indonesia yang berhasil menjuarai Piala Thomas 2020 setelah di final menundukkan China 3-0. Akibat Indonesia terkena sanksi WADA (Badan Antidoping Dunia). 

"Ironis, pada saat merayakan kemenangan Thomas Cup, Merah Putih tidak bisa berkibar, memalukan," ujar mantan pemain ganda putra nasional Candra Wijaya dikutip merdeka, Senin (18/10/2021).

Candra, juara Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Tony Gunawan, adalah salah satu pemain yang ikut menjuarai Piala Thomas pada 2002.

Hal senada disampaikan juara Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat. Dia menyayangkan tidak bisa dikibarkannya bendera Merah Putih di Ceres Arena, Denmark.

"Sangat disayangkan, rasanya seperti makan kurang garam. Biasanya kan Merah Putih dikibarkan bersamaan dengan lagu Indonesia Raya," kata Taufik yang memuji para atlet dan ofisial tidak terpengaruh oleh kondisi tersebut dan tetap fokus bertanding.

"Saya yakin mereka sudah tahu kondisi ini, tetapi bagus mereka tidak terpengaruh. Biar masalah ini negara yang mikirin," ujar Taufik yang menyebutkan bahwa bendera kebangsaan hanya dikibarkan di luar negeri pada saat kedatangan presiden atau ada atlet yang juara.

Taufik yang juga anggota tim yang menjuarai Piala Thomas 19 tahun lalu berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah sanksi WADA.

"Saya berharap ini bisa cepat selesai. Pemerintah harusnya malu, dulu gembar-gembor ingin jadi tuan rumah Piala Dunia, tuan rumah Olimpiade, tapi ngurus kayak gini saja enggak bisa. Jangan sampai kita kayak Rusia," ujarnya seperti dilansir Antara.

Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia bersama Korea Utara dan Thailand dinyatakan tidak patuh Badan Antidoping Dunia (WADA), sehingga dijatuhi sanksi.

Salah satu sanksinya adalah atlet dari Indonesia dan dua negara itu masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, namun tidak bisa mengibarkan bendera nasional mereka selain di Olimpiade.(*/sj)