Ini Harapan Wawako Maulana Terhadap Calon Kepsek Yang Ikuti Assesment

SWARAJAMBI.ID, JAMBI – Fit and proper test serta assesment calon kepala Sekolah (kepsek) pada satuan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih berlangsung. Pemerintah Kota Jambi berharap para sekolah yang terpilih nantinya bisa mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan akibat pandemi Covid 19.

“Ini  hari kedua. Kita ingin pasca pandemi nanti, pendidikan di Kota Jambi harus mengakselerasi ketertinggalan, dimana sebagaian besar semua sekolah dilakukan secara daring. Karena itu perlu semangat atau motivasi para calon kepala sekolah,” kata Wakil Walikota Maulana, Selasa (2/11/2021).

Saat ini memang pembelajaran tatap muka  (PTM) masih dilakukan secara terbatas. Namun, kata Maulana, jika nantinya angka Covid-19 terus menurun, maka jam belajar PTM akan kembali diperbanyak. Untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang optimal.

“Tentu kita perlu kepemimpinan kepsek yang handal dan semangat motivasi tinggi. Salah satu proses yang harus dilalui para pemimpin, mampu berlari pasca pandemi. Dengan cara yang sudah menjabat kita asesmen dan yang baru kita uji,” jelasnya.

Sebab menurutnya, bisa jadi kepala sekolah yang sekarang memang bagus, namun tidak sesuai tempatnya. Atau bahkan sebaliknya sehingga memang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih bagus lagi.

“Kepala sekolah nantinya kita harap harus memiliki inovasi. Karena kita mensyaratkan, satu sekolah satu inovasi. Harus berpusat ke masyarakat, bagaimana siswa menjadi center dalam pendidikan, karena tujuannya meningkatkan kualitas siswa tidak terlepas dari aspek-aspek guru maupun tenaga kependidikan itu sendiri,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Kota Jambi, Mulyadi menyebutkan, ada delapan calon kepala sekolah yang baru dan 19 kepala sekolah mengikuti asesmen tersebut. Ini dilakukan untuk melihat bagaimana kinerja kepala sekolah selama ini dan prestasi seperti apa serta juga kendala-kendala yang dihadapi seperti apa.

“Semua kita cek. Baik itu tentang pengelolaan sekolah, pembinaan kepsek, infrastruktur, manajemen sekolah hingga pengelolaan dana bos. Termasuk kebijakan-kebijakan terbaru dari Kemendikbud sejauh apa pemahanannya. Jangan sampai sekolah tidak paham dan tidak nyambung,” katanya.(*/sj)