Kalahkan Kiai Said, Gus Yahya Resmi Pimpin PBNU 2021-2026

KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

SWARAJAMBI.ID -- Pemungutan suara putaran pertama yang berlangsung di Gedung Serbaguna UIN Raden Intan, Lampung ini sempat dihentikan sementara,  Jumat (24/12) dini hari. Karena suasana podium tempat pemilihan suara kacau. Berkali-kali Ketua Steering Commite (SC) Muktamar M Nuh yang memimpin sidang diprotes. Muktamirin meminta agar podium tak terlalu banyak orang yang tidak jelas.

Meski pemungutan sudah berjalan, M. Nuh pun mengambil keputusan. Seluruh muktamirin pemilik hak suara yakni Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU), mensterilkan ruangan. Setelah satu jam lebih, muktamirin diminta masuk kembali untuk melakukan pemungutan suara.

Usai pemungutan, perhitungan suara dilakukan setelah salat Subuh yang dilakukan di samping podium arena Muktamar, Jumat (24/12) pagi. 

Dalam putaran pertama, KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengungguli telak lawan-lawannya. Hasil rekapitulasi memenangkan Gus Yahya setelah meraih 327 suara. Gus Yahya unggul atas KH. Said Aqil Siroj yang meraih 203 suara, KH. Asad Said Ali  17 suara, KH. Marzuki Mustamar 2 suara, Ramadan Bayo 1 suara, abstain 1 suara, dan rusak 1. Total suara 552, atau berkurang 6 suara dari 558 muktamirin yang menggunakan hak suaranya.

Sesuai AD/ART NU, pemilihan harus dilanjutkan dengan pemungutan suara putaran kedua. Sebab ada dua kandidat yang memperoleh lebih dari 99 suara. 

Pimpinan sidang pleno pun meminta kedua calon yang memenuhi syarat itu maju ke depan. Gus Yahya yang pertama. Sebelum menyampaikan statmennya di podium, Gus Yahya menuju kursi Kiai Said. Membungkukkan badan dan mencium tangan Kiai Said dengan takdzim.

 "Dengan ini, saya menyatakan bersedia menjadi calon Ketua Umum PBNU," kata Gus Yahya yang mengenakan baju dan sarung putih berkopiah hitam ini singkat dari atas podium.

Selanjutnya, Kiai Said juga menyatakan kesediaannya. "Dengan menghargai suara muktamirin, maka saya bersedia maju menjadi calon Ketua Umum PBNU. Dalam pilihan itu, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Siapapun, apapun hasilnya, harus diterima dengan legowo, ikhlas dan ridho dalam hati kita masing-masing," ungkapnya di hadapan muktamirin.

Putaran kedua, suasana pemungutan suara lebih tertib. Satu persatu Ketua PWNU dan PCNU dipanggil namanya untuk memberikan suara. Sesekali pembawa acara mengingatkan para kiai ini yang akan memberikan suara untuk menggunakan maskernya dengan benar. Usai mencontreng, para kiai ini memasukkan kertas suara ke dalam kotak berlogo Nahdlatul Ulama di depan mimbar.

Setelah dua jam lebih pemungutan suara yang sempat terhenti untuk memanggil nama-nama pemilihan hak suara yang tak kunjung ke depan, sekitar pukul 09:18, pemungutan pun selesai.

Tak lama kemudian, perhitungan pun dimulai. Papan putih disiapkan. Kedua calon kejar-kejaran di awal perhitungan. Setelah masing-masing mendapatkan 20 suara, Gus Yahya mulai ngebut. Meninggalkan jauh Kiai Said.

Tepat pukul 10:15 WIB, rekapitulasi suara kelar. Seluruh muktamirin kompak bersholawat. Gus Yahya dan Kiai Said besalaman dan berpelukan. Hasilnya, Gus Yahya memperoleh 337 suara dan Kiai Said memperoleh 210 suara. Sementara suara tidak sah atau batal hanya 1 suara. Suara pemilih berjumlah 548.

Berdasarkan hasil tersebut, Gus Yahya yang juga putra KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021-2026.(*/sj)