NKRI Harga Mati! Puluhan Anggota KKB Ambaidiru Cium Bendera Merah Putih

SWARAJAMBI.ID -- Kembali anggota teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerahkan diri ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Kali ini puluhan eks anggota teroris KKB dari Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kepulauan Yapen, Papua. Momen ikrar penyerahan diri itu berlangsung di Mapolres Kepulauan Yapen, Sabtu, (18/12/2021).

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan anggota KKB yang menyerahkan diri ada 27 orang. Mereka bersedia kembali jadi bagian NKRI imbas penegakan hukum yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri di kampung Ambaidiru pada 8 Desember 2021 lalu

"Kami selaku aparat keamanan di sini, Polres Kepulauan Yapen dan Kodim 1709/yawa mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjaga wilayah kita. Di mana masyarakat Yapen telah kami anggap sebagai bagian dari keluarga kami TNI-Polri," kata Ferdyan, dalam keterangannya, Minggu (19/12/2021).

Dia menjelaskan, TNI-Polri akan terus melakukan upaya penegakan hukum secara persuasif dan humanis. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan pemahaman serta meyakinkan masyarakat bahwa TNI-Polri di Kepulauan Yapen bukan musuh tapi sebagai keluarga.

"Kami hadir di sini membantu pemerintah daerah untuk membangun Kepulauan Yapen dan membantu percepatan kesejahteraan untuk bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Dari sisi pendidikan dan dari sisi kesehatan," tuturnya.

Dia menambahkan,  kepolisian  menyambut  baik upaya nyata puluhan eks KKB yang hadir di Polres Yapen untuk  menyerahkan diri ke NKRI.  Apalagi, saat itu, ikrar setia eks anggota KKB itu dilakukan juga dengan mencium bendera merah putih.

Menurut dia, Papua dari dulu adalah bagian Indonesia. Kata dia, Indonesia adalah Papua dan sudah tidak ada lagi perjuangan-perjuangan  yang di luar. Dia bilang tak ada lagi yang namanya perjuangan mengatasnamakan Papua Merdeka atau West Papua, Papua Barat.

Ferdyan mengatakan, sebagai calon generasi penerus bangsa, saat ini tugas utama mesti bantu pemerintah dalam upaya sejahterakan masyarakat. Pun, ia bilang perlu menambah kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen. 

Sementara itu, Dandim 1708 Yawa Letkol Inf Catur Prasetiyo Nugroho menyampaikan keberadaan TNI-Polri di Papua bukan untuk menakut-nakuti KKB. Menurutnya, saat ini perlu bersama-sama memajukan pembangunan yang ada di wilayah Kepulauan Yapen.

"Perlu diketahui sesuai dengan petunjuk Panglima TNI kita ini menyadarkan teman-teman yang berseberangan. Bahwa kita adalah NKRI. Jadi, tidak ada lagi yang berpikir Papua itu akan merdeka," tutur Catur.

Sementara, salah seorang eks anggota KKB yang menyerahkan diri mengatakan aksinya berdasarkan keikhlasan. Ia mengakui sudah berada di jalan yang salah dengan menjadi bagian KKB. Maka itu, ia menegaskan saat ini ingin kembali untuk mewujudkan persatuan RI. 

“Kita tidak perlu lagi merdeka. Kami semua sudah sepakat untuk mengantarkan diri ke sini dan mengaku kesalahan-kesalahan kami," tuturnya.

"Oleh karena itu sekarang kami mau kembali dan bersatu bersama-sama dalam memajukan NKRI," katanya.(*/sj)