Sering Lemot, Walikota Fasha Khawatir OSS Hambat Aktivitas MPP Kota Jambi

SWARAJAMBI.ID, JAMBI – Sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) yang diterapkan Kementerian Investasi RI rupanya masih dikeluhkan masyarakat di Kota Jambi.

Hal itu disampaikan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha kepada Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa yang sedang berkunjung ke Kota Jambi belum lama ini. “Sejauh ini perizinan telah berjalan di PTSP. Namun karena meningkatkan pelayananan masyarakat dan OSS, banyak keluhan dari masyarakat. Yang jadi kambing hitamnya, Wali kota. Kenapa kok lemot (OSS,red). Hasilnya banyak pelayanan-pelayanan yang terlambat karena OSS, mohon disampaikan ke Menteri Investasi untuk ditinjau kembali penerapan OSS,” kata Fasha.

Fasha pun berharap ada kemudahan dalam pengurusan melalui OSS tersebut. Sebab ini menjadi momok bagi pihaknya, jika nantinya pelayanan di gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) sudah prima.

“Karena harus bertumpu di kemampuan tingkat pusat, Kementerian Investasi. Apakah ini bisa direvisi, bagi daerah yang sudah ada MPP tanpa harus menggunakan OSS? Karena ini malah menghambat mendapatkan pelayanan prima,” jelas Fasha.

Terhambatnya pelayanan melalui OSS tersebut, sambungnya tentu saja tidak bisa dilayani di MPP nantinya. Bahkan DPMPTSP Kota Jambi juga tidak bisa melayani, jika pengurusan melalui OSS belum selesai atau belum dikeluarkannya nomor pelayanan.

“Karena tempat OSS ini cuma satu, di Kementerian. Sedangkan yang masuk itu jutaan. Sehingga membuat lemot dan lain-lain. Bahkan ada perizinan yang menunggu berbulan-bulan, jadi mengganggu. Saya harap nanti bisa direvisi bagi pemerintah daerah yang sudah memiliki MPP,” tukasnya.

Sementara itu, Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa menampung aspirasi yang disampaikan Wali Kota dua periode tersebut. Kata dia, secepatnya ini akan disampaikan ke Kementerian yang berasngkutan. “Tentu ini tidak hanya kita sampaikan ke Kementerian Investasi. Namun juga akan kita rapatkan secara internal di Kementerian kita, mengenai penerapan OSS yang disampaikan pak wali,” singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, kehadiran Diah Natalisa ke Kota Jambi, Selasa (21/12) lalu guna mengecek kesiapan Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Jambi, di Jalan Zainir Havis, siap digunakan tahun 2022 mendatang.

“Ini karena tidak ada lift, nanti PTSP harus jemput bola ya terhadap masyarakat difabel ke lantai bawah,” sebut Diah Natalisa, kemarin (21/12).

Usai mengecek kondisi gedung MPP, mereka pun bertolak ke ruang pola kantor Wali Kota Jambi, untuk memberikan pembekalan ke kepala OPD, lurah serta camat se Kota Jambi, mengenai pelayanan publik yang baik.

“Kehadiran kami ke sini (Kota Jambi,red) untuk melihat langsung progres pembangunan gedung MPP. Beberapa waktu lalu, pak wali berkunjung ke Menpan RB dan menyampaikan bagaimana pembangunan gedung tersebut, sesuai dengan penandatangan komitmen walikota dalam hal pelayanan publik,” jelas Diah Natalisa.

Lebih lanjut, ia pun mengapresiasi langkah Wali Kota Syarif Fasha, untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Jambi. Karena menurutnya, tidak semua daerah mampu dan berkomitemen tinggi mengimplementasikan gedung MPP.

“Alhamdulillah meski di tengah pandemi, pak wali tetap fokus membangun gedung baru, menghadirkan pelayanan publik yang baik di Kota Jambi,” kata dia.

Ditambahkannya, sesuai dengan Perpres Nomor 89 tahun 2021, dalam pembangunan gedung MPP, pihaknya memiliki kewajiban mendampingi, tidak hanya saat proses pembangunan. Namun juga nantinya, jika sudah dipergunakan tetap berkoordinasi.

“Mengingatkan hal-hal terkait, tidak hanya instansi yang bergabung. Tapi melihat peluang, agar bisa memanfaatkan secara optimnal. Tidak hanya sisi layout gedung, ada teknik untuk tidak mengumpulkan masyarakat di satu sudut gedung saja,” sebutnya.

Yang jelas kata dia, hadirnya gedung MPP Kota Jambi diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan mendorong investasi di Kota Jambi.

“Termasuk bagaimana SDM yang berkompeten, harus bagus melayani masyarakat. Serta adanya furniture kearifan lokal yang menjadi ciri khas daerah ditonjolkan di sini. Harapan kita, pengunjung nantinya nyaman dan dilayani dengan baik,” jelasnya.(*/sj)