Sudah Terpasang Jargas, 1500 SR Masih Belum Aktif

SWARAJAMBI.ID, JAMBI – Persoalan jaringan gas (jargas) di Kota Jambi masih berlanjut. Pasalnya, masih ada 3000 sambungan rumah (SR) yang terpasang jargas belum berfungsi alias belum teraliri gas. 

Kabag Perekonomian Pemkot Jambi, Evridal Asri mengatakan total jaringan gas di Kota Jambi yang sudah terpasang berjumlah 13 ribu SR. Itu sudah termasuk jaringan gas pada 2020 sebanyak 6.165 SR.

"Namun tidak semuanya aktif, dari pembangunan jaringan gas pada 2020 lalu. Ya, masih ada 1.500 SR yang belum mendapatkan aliran gas. Karena tekanan yang berkurang," ujar Evridal, Selasa (4/1/2022).

"Saat ini sudah dilakukan perbaikan dibeberapa sektor supaya tekanan jargas bisa maksimal.  Dan 1.500 sambungan rumah pada pekerjaan jargas 2020 itu akan diaktivasi pada tahun ini. Kewenangannya pada PT JII," jelasnya.

Evridal mengatakan, pada pembangungan jargas 2017 lalu, masih ada sekitar 700 sambungan rumah yang belum mengalir. Hal itu karena memang ada jaringan yang rusak.

"Jaringan rusak ini akan diperbaiki Pertamina dan Kementrian ESDM. Terus kita komunikasikan untuk perbaikan. Pihak Pertamina dan ESDM komitmen akan menyelesaikannya pada 2022 ini," sebutnya.

Secara keseluruhan sebut Evridal, ada sebanyak 3.000 SR gas rumah tangga belum mendapatkan aliran gas. "Totalnya ada 3.000 an," pungkasnya. 

Jargas ini juga pernah disoal anggota DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly tahun lalu. Apakah kedepannya Jargas ini menjadi skala prirotas utama Pemkot Jambi guna juga menyumbang PAD tahun 2022 atau ada langkah lain terkait solusinya.

Sebab dijelaskan Faried, dari belasan ribu Jargas di Kota Jambi, menurutnya hanya sekitar 7 ribu Jargas saja yang menyentuh dan bisa dimanfaatkan. “Malah lucunya, Jargas ini ada yang hanya bisa digunakan di atas jam 12 siang dan tarif tidak standar. Makanya saya pertanyakan itu, untuk disampaikan ke Pemerintah pusat,” jelas Faried.

Bebebapa waktu lalu jgua, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana telah menemui Dirut PT Pertagas Niaga, yang bertanggung jawab terkait jargas di Kota Jambi. Diketahui, saat ini pengelolaan jargas masih dilakukan oleh PT Jambi Indonesia Internasional (JII). Namun memang, masih menemui sejumlah kendala. Seperti banyaknya jargas yang belum terlairi gas. 

Dari hasil pertemuan itu pula, Maulana mengatakan, diirinya meminta agar tekanan gas pada jargas di Kota Jambi bisa ditingkatkan dan telah ada kesepakatan mengenai hal itu.

“Dari 17 ribu baru 12 ribu jargas yang hidup. 5 ribu lagi bermasalah. Karena sistem tekanan regulasi yang unik. Jadi kesepakatannya ada penambahan tekanan gas, sehingga sampai ke ujung jargas cukup,” beber Maulana.(*/sj)