Katanya Ngelaki Kucing, Truk Batubara Tabrak Rumah Warga Kasang Kota Karang


 SWARAJAMBI.ID, MUAROJAMBI -- Kecelakaan truk batubara kembali terjadi di Kabupaten Muarojambi. Kali ini rumah milik Suparman (49) yang berada  di RT 01 Desa Kasang Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu,  Selasa (14/6/2022) rusak parah.

Informasinya sopir truk batubara Dimas Kurniawan terkejut melihat kucing yang mendadak melintas. Sehingga truk bernomor  BG 8289 tersebut tidak terkendali, lalu menghantam teras rumah milik Suparman.

"Dari keterangan sopir menghindari binatang yang melintas mendadak. Banting setir ke kanan, lalu menghantam teras rumah warga hingga hancur," kata Bripka Rahmad, Bhabinkamtibmas Kasang Kota Karang.

Masih menurut Bripka Rahmad, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Lantaran telah meresahkan, sopir beserta truk dibawa ke Mapolsek Kumpeh Ulu.

"Tidak ada korban jiwa, kendaraan dan sopir dibawa ke Polsek untuk pemeriksaan," ujarnya. 

Ia menambahkan, kerugian materil yang dialami pemilik rumah belum bisa dirinci.

Sopir truk batubara Dimas yang merupakan warga Sekayu, Kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan, mengaku terkejut melihat kucing yang melintas dadakan.

"Tadi saya menghindari kucing yang melintas di jalan. Saya terkejut, terus banting setir ke kanan dan tabrak rumah warga," kata Dimas.

Ia mengatakan lewat jalan pemukiman  tersebut karena diarahkan. Lantaran jalan  Kumpeh yang biasa dilewatinya macet. Padahal jalan yang dilintasi tersebut bukanlah jalan yang biasanya dilintasi truk angkutan batu bara. 

"Saya tadi habis bongkar muatan batu bara di Talangduku, ada yang mengarahkan lewat jalan ini karena jalan di Kumpeh macet," kata Dimas.

Kecelakaan truk batubara  tersebut turut menjadi perhatian anggota DPRD Dapil Kumpeh Ulu - Kumpeh Junaidi. Ia turut prihatin atas musibah tersebut. Ia berharap kecelakaan itu tidak berulang lagi ke depan.

"Sudah sering terjadi kecelakaan yang melibatkan truk angkutan batu bara. Saya berharap kepada instansi terkait khususnya Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu baik rambu kecepatan atau tonase di sepanjang jalan ini, sehingga kejadian yang sama tidak terulang," kata Junaidi. 

Selain itu, dia juga meminta kepada para sopir angkutan batu bara untuk berkendara secara baik. Tidak ugal-ugalan yang beresiko menyebabkan kecelakaan. 

"Kepada para sopir agar tidak konvoi dan berhati-hati karena jalan ini jalan lingkungan padat penduduk, jangan ugal-ugalan kalau ngantuk sebaiknya berhenti dan beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk membawa mobil sehingga merugikan orang lain," katanya.(*/sj)