Siap-siap! 'Wabah' Bau Ketek Ancam Belanda, Gegara Rusia Kurangi Pasokan Gas

SWARAJAMBI.ID – Masyarakat di Belanda disebut-sebut mulai memborong parfum dan dedoran serta mengurangi makan keju. Masalahnya, warga Negeri Kincir Angin baru saja diimbau untuk mengurangi waktu mandinya untuk menghemat listrik. Padahal, 'mandi 'gaya bebek' alias mandi dengan sedikit air, apalagi 'manja' (mandi jarang ) hanya akan memicu bau ketek yang membuat orang lain terganggu.

Belum lagi dengan pola makan orang Eropa yang didominasi lemak, terutama keju, yang juga memicu 'aroma khusus' dari ketiak. 

Kengerian inilah yang berisiko terjadi di Belanda sebagai dampak berkurangnya pasokan gas alam ke negara itu lewat pipa Nord Stream 1 oleh BUMN gas raksasa Rusia, Gazprom.

Menteri Iklim Belanda, Rob Jetten mengimbau masyarakat Belanda untuk jangan berlama-lama mandi apalagi selama musim dingin mendatang. Hal ini penting supaya aliran listrik dari pembangkit batubara, dan dari pasokan gas Rusia yang sedikit, bisa lebih banyak dihemat untuk menghangatkan rumah.

Menurut laporan koran Belanda Dutch News dari Amsterdam, Jetten menyatakan bahwa imbauan itu penting walaupun terkesan mengada-ada. Jetten mendesak masyarakat untuk melakukan semua yang bisa mereka lakukan untuk mengurangi penggunaan gas.

"Mungkin aneh untuk bertanya di musim panas, tetapi setiap meter kubik gas penting (saat musim dingin tiba)," katanya dikutip suarapemredkalbar, kemarin.

"Jadi, mandi lebih singkat, dan tingkatkan isolasi rumah Anda sekarang, untuk menggunakan lebih sedikit gas di musim dingin," harapnya.

Menggunakan lebih banyak gas dari Groningen akan menjadi pilihan terakhir," lanjutnya.

Menurut Jetten kepada para wartawan dalam konferensi pers, "Jika ini bukan waktu yang istimewa, kami tidak akan pernah melakukan ini."

'‘Ini adalah langkah penting untuk memastikan keamanan pasokan. Kapasitas penyimpanan gas saat ini antara 45 dan 55 persen," katanya.(*/sj)