Bersenjata Celurit dan Samurai, 15 Anggota Geng Motor Diciduk Polisi, 10 Diantaranya Pelajar SMP

SWARAJAMBI.ID, JAMBISebanyak 15 anggota geng motor yang meresahkan warga Jambi kembali ditangkap polisi. Ironisnya, para anggota geng motor yang ditangkap itu didominasi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) alias masih dibawah umur. Mereka ditangkap oleh tim gabungan Satreskrim Polresta Jambi dan Ditreskrimum Polda Jambi pada Minggu (11/9/2022).
Dalam penangkapan tersebut polisi turutmengamankan barang bukti senjata tajam berupa celurit, pisau, dan pedang jenis katana. Senjata tajam itu kerap dipakai para pelaku saat menjalankan aksinya.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi mengungkapkan penangkapan geng motor ini berdasarkan video viral mereka yang mencuri buah-buahan dari salah satu toko buah di Kota Jambi pada Minggu (11/9/22) dini hari. 
Eko menambahkan 15 pelaku itu terdiri dari dua kelompok geng motor . Yakni kelompok Kita-kita Family dan kelompok Haji Kamil. Mereka telah berulang kali melakukan aksinya di wilayah Kota Jambi.
“Dari 15 pelaku, 10 orang masih berstatus pelajar,” kata Eko, saat pres rilis di Mapolresta Jambi, Minggu (11/9/2022) sore.
"Beberapa di antaranya juga merupakan residivis. Ya, mereka ditangkap, tidak lama setelah melakukan pencurian buah-buahan itu," sambungnya.
Dari para pelaku, petugas turut mengamankan barang bukti senjata tajam berupa celurit, pisau, dan pedang jenis katana. Diduga senjata tajam tersebut yang kerap dipakai para pelaku saat menjalankan aksinya.
"Saat beraksi, pelaku ini memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang menjadi eksekutor, joki dan penyedia senjata tajam," katanya.
Sementara itu Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira menyebutkan, terhadap para pelaku dikenakan UU Darurat karena membawa senjata tajam. Berikutnya dikenakan tindak pidana penganiayaan dan pencurian.
”Ada tiga pasal yang kita tetapkan kepada para pelaku geng motor ini,” ujarnya.
Ia mengatakan Polda Jambi dan Polresta Jambi telah banyak mengungkap kasus geng motor, namun masih kerap terjadi.
"Saya minta peran orang tua lebih ditingkatkan dalam mengawasi anak-anaknya karena rata-rata pelaku geng motor ini masih berstatus pelajar SMP dan SMA, ” pungkasnya.(*/sj)