Karena perbuatannya itu warga asal Desa Sumber Bendo, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo itu, masa tuanya harus mendekam di balik jeruji besi.
Dari keterangan Kapolsek Sumberasih Iptu Agus Santoso menjelaskan, jika aksi pembacokan itu terjadi pada saat korban dan pelaku bertemu di jalan persawahan, keduanya sempat terjadi cek–cok mengungkit perkara enam tahun silam, Minggu (18/9/ 2022).
“Jadi rumah korban dan pelaku ini hanya berjarak kurang lebih 50 meter saja, dan pelaku mengaku jika selama enam tahun tidak saling tegur sapa dengan korban, karena si korban ini kerap menggoda istrinya, hingga kemarin keduanya bertemu dan karena sama–sama emosi jadi pelaku membacok korban hingga kini korban mengalami kritis dan dirawat di RSUD Tongas, Kabupaten Probolingo,” terangnya.
Adbul Aziz mengaku, kerap memergoki Nursalem ini bersama istrinya sering mandi bersama di sungai saat enam tahun silam. Saat insiden terjadi, Nursalem sempat melawan dan mengejar Abdul Aziz, namun karena luka bacoknya cukup parah dirinya tidak sanggup dan pelaku lolos.
”Hingga akhirnya Nursalem menelpon kerabatnya memberitahukan, jika dirinya usai dibacok oleh adik iparnya, Ketika pihak kepolisian menuju TKP, pelaku ini sempat kabur dan melarikan diri ke rumah saudaranya, namun tak berselang lama, pelaku menyerahkan diri ke kepala desa, dan dibawa ke Polsek Sumberasih,” tambahnya.
Dari pelaku, pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa celurit yang digunakan pelaku membacok korban. Atas kelakuannya pelaku diancam hukuman lima tahun penjara sesuai pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.(*/sj/net)
Social Plugin