Percepat Penurunan Stunting, Maulana : Aktifkan Posyandu

Wawako Maulana pimpin Rakor Penurunan Stunting.
––––--––––––––-––-––---––

SWARAJAMBI.ID, JAMBI – Penanganan kasus stunting di Kota Jambi sangat serius dilakukan. Untuk itu, kemarin kembali dilakukan rakor review kinerja tahunan konvergensi penurunan stunting Kota Jambi tahun 2022.

Rakor ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Jambi, Maulana bersama intansi terkait lainnya. Dalam rakor ini, membahas penyelesaian masalah stunting  yang masih menjadi program penting Pemkot Jambi.

Melalui rapat koordinasi 8 konvergensi penurunan stunting, Pemkot Jambi berharap dapat segera menurunkan angka satu stunting di Kota Jambi.

Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan, pihaknya ingin agar seluruh OPD yang berhubungan dengan stunting dapat menyiapkan anggaran untuk program penurunan stunting.

"Kita ingin semua OPD yang berhubungan dengan stunting anggarannya tercatat," kata Maulana, kemarin.

Selanjutnya, ia menegaskan untuk mengaktifkan Posyandu sehingga tidak ada lagi bayi yang tidak dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan.

"Gerakan menimbang, PPKM sudah dicabut oleh bapak presiden. Posyandu diaktifkan lagi, sehingga tidak ada bayi yang tidak ditimbang dan tidak diukur tinggi badannya," jelasnya.

Selain program penimbang bagi bayi, Maulana mengatakan program bapak asuh bagi bayi stunting akan dilakukan khususnya bagi bayi dari keluarga desil satu atau dua yakni kategori miskin ekstrem.

"Akan diberikan bantuan, uang ataupun makan," ujarnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2023 ini Pemkot Jambi menargetkan angka stunting bisa turun menjadi sembilan persen.

Kepala DPPKB Kota Jambi, Irawati Sukandar sebelumnya mengatakan, pada tahun 2023 ini pihaknya ditargetkan untuk menurunkan angka stunting di Kota Jambi menjadi 9 persen.

"Untuk percepatan penurunan stunting di Kota Jambi menjadi 9 persen," sebutnya, kemarin.

Angka kasus stunting di Kota Jambi dikatakan Irawati Sukandar memang signifikan menurun. Di mana pada bulan Februari 2022 ada 813 kasus stunting dan di akhiri tahun 2022 turun menjadi 513 kasus stunting.

Ira menerangkan, pada tahun 2022 lalu angka kasus stunting Kota Jambi sebesar 11 persen dan diharapkan turun di tahun 2023 menjadi 9 persen.

Beberapa langkah yang telah dilakukan, dikatakan Ira salah satunya melalui program bedah rumah melalui Dinas PUPR Kota Jambi untuk meningkatkan taraf hidup keluarga.

"Selain itu Bantuan BPJS dan Jambi Bugar, pemberian makanan tambahan hingga program bapak ibu asuh bagi anak stunting," jelasnya.(*)


Penulis: Rijal