Jalan Provinsi dan Nasional Rusak, Fasha: Warga Protesnya ke Saya


 SWARAJAMBI.ID, JAMBI - Banyaknya kondisi jalan di dalam Kota Jambi yang rusak, yang berstatus jalan nasional maupun Provinsi Jambi, ternyata tak hanya membuat masyarakat gerah. Wali Kota Jambi, Syarif Fasha pun  merasakan demikian.

Fasha bilang, banyak masyarakat maupun pihak lain kerap memberikan protes ke dirinya terkait kondisi tersebut. Namun ditegaskannya bahwa jalan yang rusak tersebut berada pada status jalan Provinsi Jambi dan Nasional.

"Contohnya saja kemarin di Buluran, Jalan Siwabessy. Itu malah protes ke saya. Itu jalan provinsi, silakan langsung ke PUPR Provinsi Jambi," tegas Fasha.

Ia sudah bosan mengingatkan berkali-kali perihal status jalan yang ada di Kota Jambi. Termasuk mengenai perbaikannya.

"Seperti jalan di depan Masjid Nurdin Hamzah itu milik Provinsi. Masyarakat datangi Dinas PUPR Provinsi. Mereka memang tinggal di Kota Jambi kantornya, tapi tolong juga diperhatikan kondisi jalannya," jelasnya.

Sebelumnya, Jalan Siwabessy di Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi rusak parah. Jalan tersebut merupakan lalu lintas padat, yang setiaphari ramai dilalui masyarakat.

Dengan kondisi jalan yang rusak berat, arus lalu lintas di jalan tersebut kerap macet, khususnya pada sore hari.

Warga sekitar dan pengendara yang melalui jalur itu sangat mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Bahkan sebagai bentuk protes warga menanam pohon pisang di badan jalan. Ada dua pohon pisang yang ditanam.

Salah satu warga setempat, Lisa saat dikonformasi mengatakan, ditanamnya pohon pisang di jalan itu merupakan bentuk protes dari warga. Karena kondisi jalan yang rusak parah tidak mendapat perhatian dan perbaikan dari pemerintah.

"Tadi malam (Senin malam, red) ditanam warga. Ini suatu bentuk protes mayarakat sekitar dan masyarakat yang melintas di jalan tersebut," kata Lisa, beberapa waktu lalu.

Kondisi jalan ini sebut Lisa, sudah rusak berat sejak akhir 2022 lalu. Lobang jalannya sangat besar.

"Apalagi kalau kondisi hujan, jadi seperti kolam, bisa berenang. Kalau pasmnas berdebu," ujarnya.

Dirinya sebagai pelaku usaha dikawasan tersebut kata Lisa, sangat terdampak atas kerusakan jalan, sebab sebagian pengendara memlih jalan trotoar untuk menghindari lobang jalan.

"Karena trotoarnya jadi jalan, jadi pelanggan kami tidak bisa parkir lagi. Sangat berdampak pada kami," katanya.

Lisa mengaku, sejak 2005 tinggal dikawasan tersebut, belum pernah dilakukan perbaikan jalan.

"Paling hanya di tambal, tapi dua bulan rusak lagi. Tidak pernah diperbaiki seperti diaspal ulang," katanya.

Sementara Darman, salah satu penggendara yang selalu melintasi jalur tersebut menyebutkan, seolah jalan itu tidak menjadi perhatian pemerintah sebagai pihak berwenang.

"Ini jalan di tengah kota padahal, jalurnya padat. Sudah lama rusak tapi tidak ada upaya perbaikan, jangankan diaspal, ditimbupun tidak," keluhnya.

Ia mengharapkan, pemerintah manapun yang memiliki kewenangan atas jalan tersebut, supaya dapat segera melakukan perbaikan. Karena jalan itu merupakan akses utama masyarakat. 

"Tolong pikirkan juga kepentingan masyarakat ini," katanya.(*)



Penulis: Rijal