4 RT di Kenali Asam Diterjang Banjir, 95 Rumah Terendam


 SWARAJAMBI.ID, JAMBI - Sejumlah warga yang bermukim di sejumlah Rukun Tentang (RT) di Kelurahan Kenaliasam, Kecamatan Kotabaru, terpaksa mengevakuasi diri sejak pukul 05.00 pada Senin (1/5/2023). Rumah mereka terendam banjir. Akibat hujan deras yang mengguyur Kota Jambi sejak dini hari. Bahkan hujan masih terjadi di beberapa titik di Kota Jambi hingga pukul 11.30 WIB.

Menurut warga bernama Ulan, setidaknya ada 4 RT di Kelurahan Kenaliasam, Kecamatan Kotabaru yang terendam banjir. Yakni RT 04, RT 03, RT 12 dan RT 05. 

"Ada lebih dari 95 rumah warga yang terendam," ujarnya.

Bahkan jalan Letmud Sarniem, atau mengarah ke simpang IV traffic light Kenali Atas, Kotabaru, sempat terjadi macet panjang akibat banjir tersebut. 

"Ini yang terparah, dibandingkan sebelumnya," kata Ulan.

Selain akibat hujan deras, banjir juga diperparah dengan kondisi beberapa titik drainase yang kecil tak jauh dari rumahnya. Sehingga air cukup lama mengalir dan membuat banjir di kawasan tempat tinggalnya.

Saat ditanya apakah ia bakal mengungsi, Ulan mengaku akan menunggu air surut dahulu. Jika tak kunjung surut, sementara ia akan berada di lapangan sepak bola yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Nunggu surut dulu paling. Yang mau diselamati barang-barang juga dak bisa. Air setinggi perut, sudah sejak subuh tadi," terangnya.

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Jambi, Yunius membenarkan bahwa, banjir kali ini cukup parah dibandingkan tahun sebelumnya. Ini lantaran hujan yang turun cukup deras dengan waktu yang lama.

"Yang terendam banjir adalah titik-titik yang lama," kata dia.

Adapun titik banjir seperti di Kenaliasam, Kenali Besar, Pematang Sulur, area Kantor BPK Jambi dan beberapa titik lainnya.

"Seperti di kawasan Keyo Kost, ini air masih tergenang di aliran drainasenya. Cukup lambat mengalir, sehingga di pangkal air meluap," jelasnya.

"Yang dominan di kawasan Kenaliasam, Purnama, Jalan Lirik dan sekitarnya," timpalnya.

Sementara untuk pintu air, sebut Yunius sudah diaktifkan. Namun demikian memang, kondisi debit air yang ada cukup besar.

"Pintu air sudah aktif. Ya karena memang debit air cukup besar, sehingga terjadi banjir," jelasnya.(*)


Penulis: Rijal