Meresahkan! Walikota Perintahkan Dinsos Tertibkan Gepeng

TRC Dinas Sosial Kota Jambi mengamankan sejumlah gepeng di tempat perbelanjaan.

——————————

SWARAJAMBI.ID, JAMBI - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha memerintahkan kepada dinas sosial untuk mengamankan para gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Jambi. Sehingga tak ada lagi Gepeng berkeliaran di jalan-jalan Kota Jambi. 

Kata dia, Dinas Sosial harus rutin turun lapangan untuk patroli. Jika menemukan Gepeng, langsung tangkap dan beri pembinaan. 

"Saya perintahkan agar tidak ada manusia aneh-aneh lagi di jalan-jalan Kota Jambi. Mulai pengemis yang bawa anak bayi, manusia gerobak, manusia silver, dan lain-lainnya itu," ujar Fasha, Selasa (2/5/2023).

Kata Fasha, Kota Jambi punya tim reaksi cepat (TRC) di bawah Dinas Sosial. Selain itu, masyarakat bisa melaporkan ke call center 112 jika menemukan atau melihat anak punk, pengemis, dan lain-lain. 

"Tim TRC harus banyak patroli, yang jual-jual koran sambil menggendong anak bayi, diamankan semua. Saya lihat pasca lebaran masih banyak berkeliaran," jelasnya.

Terpisah, pada Kamis (27/4/2023) lalu, hal mencengangkan dialami Tim Redaksi Cepat (TRC) Dinsos Kota Jambi. Di mana mereka mengamankan seorang pengemis (maaf,red) disabel di persimpangan traffic light Universitas Batanghari (Unbari). Setelah dilakukan pemeriksaan intensif di kantor Dinsos Kota Jambi, pengemis disabel tersebut kedapatan berbohong, kakinya puntung di bagian sebelah kanan.

Pengemis yang diketahui bernama Agus ini ternyata, menekuk kakinya ke arah belakang tubuhnya. 

Kadinsos Kota Jambi, Noviarman membetulkan informasi tersebut.

Kata dia, setelah dilakukan pengecekan, pengemis tersebut memiliki kaki lengkap dan bisa berjalan normal. "Jadi kakinya itu ditekuk ke bagian belakang celananya," jelas Noviarman.

Lanjut Noviarman, pengemis tersebut dilakukan asesmen lanjutan. Hasilnya yang bersangkutan berasal dari wilayah Prabumulih, Sumsel. Selama ini kata Noviarman, yang bersangkutan tinggal di kawasan Mudung Laut, Muarojambi.

"Namun yang bersangkutan pindah sejak beberapa tahun belakangan ke kawasan Selincah," jelasnya.

Pengemis tersebut juga diketahui memiliki istri dan 6 orang anak. Di mana awalnya pengemis itu bekerja di salah satu bengkel di Kota Jambi.

"Alasan dia melakukan pertama, alasan klasik mencari makan dan nafkah," sebutnya.

Selain itu, di hadapan tim Dinsos Kota Jambi, pengemis tersebut mengaku belajar cara mengemis seperti dari rekannya di Palembang. Hanya saja dia tidak menjelaskan lengkap identitas temannya tersebut.

"Karena, dengan mengemis seperti cara itu, hasilnya lebih banyak ketimbang kerja di bengkel," sebutnya.

Sementara untuk penindakan sendiri kata Noviarman, pihaknya melakukan pembinaan serta mendata secara faktual mengenai identitas yang bersangkutan. 

"Kalau memang warga Kota Jambi dan kategori miskin ekstrem tentu akan kita berikan usulan bantuan sosial. Termasuk kita telusuri tempat tinggalnya, dan berkoordinasi dengan kelurahan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengawasi yang bersangkutan agar tak mengemis lagi," jelasnya.(*)




Penulis: Rijal