BPBD Tebo Ajukan Perpanjangan Status Siaga Karhutla

SWARAJAMBI.ID, MUARATEBO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo mengajukan perpanjangan status Siaga Karhutla. Sstatus siaga sendiri sudah berakhir pada 6 Oktober 2023 lalu.

Pelaksana Harian Kepala Kantor (Kalak) BPBD Kabupaten Tebo, Nafri Junaidi mengatakan, sesuai dengan prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, prediksi musim kemarau ini akan berakhir pada minggu keempat bulan Oktober.

"Perubahan siklus dari panas ke hujan akan terjadi pada minggu keempat bulan Oktober," ungkapnya, Kamis (12/10/2023).

Sehingga perpanjangan status siaga karhutla ini dilakukan hingga akhir Oktober mendatang. Sedangkan, untuk dana penanganan siaga Karhutla BPBD Tebo tidak melakukan penambahan.

Pada tahun 2023 ini, alokasi dana Karhutla di Kabupaten Tebo mencapai Rp1,2 miliar.

Sementara itu, jumlah titik api yang muncul pada bulan ini lebih sedikit dibandingkan bulan September lalu yang menjadi puncak musim panas.

Pasalnya, pada bulan Oktober hujan sudah mulai turun, meskipun dengan intensitas rendah.

Lanjut Nafri, meskipun intensitas hujan sudah mulai turun namun perlu tetap waspada.

“Potensi karhutla masih bisa saja terjadi di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten tebo,” kata dia. 

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tebo, Antoni Faksi menyampaikan, perpanjangan status siaga itu diakibatkan masih terjadinya titik api di beberapa lokasi di Kabupaten Tebo.

Antoni mengatakan, sejak Januari hingga Agustus lalu,  kebakaran lahan telah terjadi seluas 24,71 hektare. Terluas ada di Pemayung, Kecamatan Sumay.

Lanjut Antoni, hingga saat ini tim gabungan pun terus melakukan patroli. Antoni menambahkan, patroli tersebut dilakukan untuk mengutamakan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran.

Antoni mengatakan selain tim gabungan, perusahaan juga turut bertanggungjawab dalam mencegah terjadinya kebakaran.(*)