Kelas Ibu Hamil Cegah Stunting, Maulana: Program Prioritas

SWARAJAMBI.ID, JAMBI - Kelas Ibu Hamil merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayI serta upaya pencegahan stunting atau tengkes.

Selain itu, kelas ibu hamil juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan lengkap seputar apa saja yang harus diketahui oleh seorang ibu selama menjalani proses kehamilan.

Mulai dari gizi seimbang ibu hamil, persiapan menghadapi proses persalinan, perawatan pasca persalinan dan nifas, hingga perawatan bayi baru lahir.

Sasaran kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 4 sampai 36 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu dan janin sudah kuat.

Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sepuluh orang setiap kelasnya. Suami atau keluarga diikutsertakan dan dilibatkan secara langsung dalam program ini.

“Ini merupakan program prioritas Pemkot Jambi dalam upaya ciptakan generasi masa depan yang berkualitas,” sebut Wakil Wali Kota Jambi, Maulana.

Untuk itu, kata dia mulai dari trisemester awal kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan, menjadi fokus utama pihaknya dalam melahirkan generasi cerdas kedepannya.

Lebih lanjut, Maulana mengungkapkan bahwa, kunci sukses dalam pencegahan stunting ialah pemenuhan gizi seimbang pada ibu hamil dan menyusui.

Kesempatan untuk mencegah stunting itu, ada pada 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).

“Stunting merupakan ancaman nyata yang berakibat bisa hilangnya satu generasi berkualitas di suatu negara. Kita harus fokus pada upaya mencegah stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan,” terangnya.

“Agar mata rantai stunting dapat diberantas dengan tuntas. Dengan kelas ibu hamil, calon-calon ibu akan diedukai dengan baik bagaimana mengatasi masalah stunting ini,” jelasnya.

Stunting atau tengkes, terus mendapat perhatian khusus untuk segera diatasi di Kota Jambi. Komitmen penurunan dan pencegahan angka stunting tersebut masif dilakukan jajaran Pemkot Jambi dengan berbagai upaya kongkrit, dengan berbagai upaya intervensi spesifik.

Seperti, pemberian tablet tambah darah (Fe), pemeriksaan Hb, serta pemberian makan tambahan telur pada remaja putri di sekolah–sekolah yang ada di Kota Jambi, kegiatan lintas program berupa Posbindu Institusi, program “Bapak Asuh” TNI dan masyarakat, pemberian makanan pendamping asi (MPASI) dan lainnya.

Sedangkan untuk intervensi gizi tidak langsung (sensitif), dilaksakan kegiatan pendampingan bagi calon pengantin dan keluarga berisiko stunting, akses air minum dan rumah layak huni. 

Lalu, akses sanitasi layak melalui pembangunan dan penataan IPAL sewerage system, bantuan sosial, kesehatan, dan pendidikan, serta 100% bebas buang air besar sembarang (ODF). (*) 



Penulis : Rijal