Enceng Gondok dan Kiambang di Danau Sipin Sudah Mengkhawatirkan

Danau Sipin mulai ditutupi tumbuhan liar seperti kiambang dan enceng gondok.

——————

SWARAJAMBI.ID, JAMBI – Kondisi tumbuhan liar, seperti kiambang dan enceng gondok di kawasan Danau Sipin mengkhawatirkan. Pasalnya, tumbuhan-tumbuhan itu menumpuk dan menutup hampir 90 persen aliran air yang mengarah ke Sungai Batanghari.

Kondisi ini tepatnya tak jauh dari kawasan Kantor Kelurahan Legok, Danau Sipin.

Kondisi ini diketahui setelah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, melakukan monitoring kondisi Danau Sipin, Senin 15 Januri 2024. Sebab, saat ini air di Danau Sipin mengalami peningkatan signifikan dan membuat sejumlah wilayah di sekitarnya ikut terendam.

“Terdapat enceng gondok dan kiambang yang ada di wilayah Hulu mengalir ke Hilir dan menutupi aliran air,” kata Kadis LH Kota Jambi, Ardi usai meninjau kondisi Danau Sipin.

Natinya, tumbuhan-tumbuhan liar ini akan dibersihkan. Tak hanya dibersihkan, hasil monitoring kemarin, DLH kota Jambi mengidentifikasi 7 titik tumbuhan liar yang juga sudah menumpuk di wilayah Hulu Danau Sipin.

“Sudah banyak di 7 titik. Itu berdasarkan informasi, adalah milik masyarakat yang memang dipelihara untuk keramba ikan,” terang Ardi.

Namun lanjutnya, jika terjadi hujan besar dan tali pengikat tumbuhan liar tersebut tidak kuat, memungkinkan tumbuhan liar tersebut akan ikut mengalir ke wilayah Hilir Danau Sipin.

“Dan terjadi penumpukan lagi. Jadi butuh peran masyarakat juga untuk setidaknya membersihkannya,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya akan mengantisipasi, bagaimana pergerakan cuaca kedepan. Termasuk upaya pembersihan Danau Sipin.

Sementara untuk penumpukan tumbuhan liar di wilayah Hilir ini kata Ardi, dampaknya jika tidak dibersihkan maka, akan terjadi penumpukan lebih dari itu.

“Kita harus segera membuka jalan air, agar bisa lancar. Saat ini masih memungkinkan (lancar,red), karena ada beberapa aliran Sungai seperti Sungai Solok Sipin, yang mengarah ke Pulau Pandan belum terlalu bermasalah,” jelasnya.

“Yang jelas, ke depan apabila ada eceng gondok yang didorong dari Hulu oleh kondisi alam ini, yang mungkin menjadi masalah,” tegasnya.

Oleh karena, pihaknya mencoba mencarikan solusinya bersama stakeholder terkait, untuk sama-sama membuat atau membersihkan tumbuhan liar tersebut.

“Supaya tidak menutupi jalan, dan tidak menutupi aliran air yang akan mengalir ke wilayah Sungai Batanghari,” tutupnya.(*)


Penulis: Rijal