Ketinggian Air Sungai Batanghari 13.89 Meter, Mustari: Tetap Waspada

Mustari Affandi 


SWARAJAMBI.ID, JAMBI - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, Mustari Affandi, melakukan pemeriksaan terhadap ketinggian air Sungai Batanghari menggunakan Alat Pengukur Ketinggian Air Manual (AWLR). 

Pemeriksaan dilakukan pada hari Minggu,  28 April 2024, pukul 07.30 WIB, oleh anggota Posyankar Jambi Timur, Adi Putra, di Sungai Batanghari Ancol/Tanggo Rajo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketinggian air Sungai Batanghari mencapai 13.89 meter. 

“Catatan dari pemeriksaan sebelumnya menunjukkan bahwa air mengalami penurunan sebesar 3 cm," kata Mustari.

Kata Mustari, masyarakat di sekitar Sungai Batanghari diminta untuk tetap waspada dan mengantisipasi potensi banjir atau bencana terkait perubahan ketinggian air sungai. 

Imbauan ini diberikan untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.

"Masyarakat di wilayah yang rawan banjir dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan situasi melalui informasi dari pemerintah," katanya.

Dia juga meminta agar masyarakat memperhatikan drainase dan saluran air.

"Pastikan saluran air di sekitar rumah bersih dan tidak tersumbat. Bersihkan saluran air dan drainase secara berkala untuk mencegah genangan air yang bisa menyebabkan banjir," pungkasnya.

Sebelumnya, kondisi sejumlah jalan di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, sejak akhir pekan lalu tampak terendam air.

Terendamnya beberapa titik jalan di sana, lantaran kondisi air di aliran Sungai Batanghari alami pasang.

Bukan hanya menutupi jalan di depan Kantor Kelurahan Legok. Namun seluruh titik permukiman warga di pinggiran sungai di kawasan tersebut ikut terendam. Bahkan, kondisi ini telah terjadi beberapa hari ke belakang. 

"Kondisi air pasang ini sudah terjadi seminggu lalu, namun tidak sampai menutupi jalan seperti ini," ujar Hery, salah satu pegawai di Kelurahan Legok.

Selain air yang pasang, juga terlihat beberapa sampah yang mengapung di bantaran sungai di kawasan tersebut.

Diduga juga terjadi karena adanya kiriman dari daerah lain. 

Dengan keadaan air yang seperti ini, tentu telah mengganggu transportasi warga dalam menjalankan aktivitasnya. 

Penyebab air pasang ini sendiri dikarenakan belakangan ini, Kota Jambi alami hujan dengan curah tinggi dan waktu yang lama.

Ditambah lagi adanya kiriman air dari daerah lain. 

"Kalau sekarang masih di level aman, namun kami juga harus tetap waspada," timpal Suhaimin, warga sekitar.

 "Kami berharap air tidak naik, agar aktivitas warga tetap lancar," harapnya.(*)



Pewarta: Rijal